Senin, 03 Januari 2011

SIM D BAGI DECISION MAKER

Tugas ini Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dakwah

Disusun Oleh:
Hilmansyah
Ibnu Banyu Arhdi





JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH V A
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010



KATA PENGANTAR
Puji syukur Pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada Pemakalah sehingga Pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada suri teladan kita nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman nanti.
Maksud dan tujuan Pemakalah membuat makalah ini agar para mahasiswa mengetahui dan memahami kajian tentang Urgensi Sisitem Informasi Manajemen Bagi Decision Maker (Da’i/Manajer) dan dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pemakalah sebagai manusia menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Pemakalah harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Pemakalah ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen SIM Dakwah karena atas arahan dan bimbingannya, juga kepada semua pihak yang telah membantu Pemakalah menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan harapan Pemakalah tentunya adalah makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada umumnya dan bagi Pemakalah sendiri pada khususnya. Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam memahami mata kuliah SIM Dakwah.


Jakarta, November 2010


Kelompok 5




BAB 1
PEMBAHASAN

Sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. SIM adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

1. Proses pengambilan keputusan
Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri dari tiga tahap pokok, yaitu:
a. Penyelidikan, yakni mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh yang kemudian diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan.
b. Perancangan, yakni mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
c. Memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap hasilnya mungkin dikembalikan ketahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses berkesinambung.

2. Kerangka Kerja dan Konsep untuk Pengambilan Keputusan
a. Sistem pengambilan keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
b. Memiliki metode yang memungkinkan pengambil keputusan membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.

Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan:
a. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.

b. Pengetahuan tentang hasil
Suatu hasil menentukan apa yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil dan/atau arah tindakan diambil. Dalam analisis pengambilan keputusan, biasanya dibedakan tiga jenis pengetahuan yang berhubungan dengan hasil, yaitu:
a. Kepastian, yaitu pengetahuan secara lengkap dan akurat mengenai hasil tiap pilihan. Hanya ada suatu hasil untuk setiap pilihan.
b. Resiko, yaitu hasil yang mungkin timbul dapat diidentifikasi, dan suatu kemungkinan peristiwa dapat dilekatkan pada masing-masing hasil.
c. Ketidakpastian yaitu beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi tak ada pengetahuan mengenai kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada masing-masing hasilnya.
c. Tanggapan keputusan
Keputusan dapat digolongkan sebagai terprogram atau tidak terprogram berdasarkan kemampuan organisasi atau individu untuk mengadakan prarencana atas proses pengambilan keputusan. Keputusan terprogram adalah keputusan yang dapat dispesifikasikan sebelumnya sebagai seperangkat aturan atau prosedur keputusan. Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terjadi hanya satu kali atau berubah setiap saat diperlukan. Keputusan dalam suatu sistem keputusan terbuka adalah tidak terprogram karena tidak mungkin menspesifikasikan sebelumnya semua faktor.

d. Relevansi konsep keputusan terhadap perancangan SIM
SIM berdasarkan komputer berguna baik dalam sistem tertutup maupun terbuka. Dalam keputusan model tertutup, komputer bertindak sebagai sebuah alat penghitung untuk bisa menghitung hasil optimum. Dalam model terbuka, komputer bertindak sebagai pembantu bagi manusia pengambilan keputusan dalam menghitung, menyimpan, mencari kembali, menganalisis data dan sebagainya. Perancangan tersebut memungkinkan manusia pengambil keputusan mengalokasikan tugas bagi dirinya atau pada komputer.

Perbedaan dalam pengambilan keputusan untuk keputusan dalam keadaan kepastian, resiko, dan ketidak pastian menunjukkan perlunya beberapa model keputusan bagi SIM. Untuk setiap model, persyaratan datanya berlainan, penyajiannya juga berbeda, dan masukan keputusan dari manusia pengambil keputusannya juga tidak sama.

Terbatasnya manusia pengambil keputusan dalam organisasi disamping efisiensi relatif dari pengolahan manusia atas keputusan berarti bahwa SIM harus memprogram sebanyak mungkin keputusan. Bila keputusan tidak dapat sepenuhnya diprogram, maka yang mungkin adalah pemprograman sebagian. Dalam kasus ini aturannya telah ditentukan sebelumnya digunakan sampai batas tertentu dan kemudian keputusan lanjutannya diserahkan pada seorang pengambil keputusan.

BAB II
KESIMPULAN

Sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. SIM adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Sudah menjadi barang tentu bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat urgen bagi da’i maupun manajer dalam mengambil sebuah keputusan. Dimana SIM berfungsi sebagai wadah informasi bagi decision maker. Bagi da’i SIM sangat penting untuk menopang keberhasilan seoarang da’i dalam mencapai tujuan dakwah, karena dengan SIM seoarang da’i dapat mengetahui kriteria mad’u-nya, situasi dan kondisi tempat berdakwah, dan dapat menyesuaikan materi dan metode dakwah.

Bagi seorang manajer, SIM dapat membantu seorang manajer untuk mengidentifikasi suatu masalah dalam sebuah organisasi/perusahaan, membantu merancang dan memilih serta memutuskan suatu keputusan Dallam sebuah organisasi/perusahaan.












DAFTAR PUSTAKA

• Artikel Husin. SIM-D. 23/10/2010.
• George M. Scott. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
• Gordon B. Davis. 1999. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PPM&PT Pustaka Binaman Pressindo.
• Sondang P.Siagian. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
• Stoner, James A.F. R.E. Freeman, Daniel R. Gilberto Jr. Manajemen (terjemahan). 1995. Jakarta: PT Prenhallindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar